Senin, 09 Desember 2013
PEMANDANGAN ALAM
Berikut akan ditampilkan contoh pemandangan alam yang dapat bergerak menggunakan Adobe Flash Player:
MOBIL BERGERAK
Berikut akan ditampilkan contoh mobil yang dapat bergerak maju dengan lurus, dibuat menggunakan Adobe Flash Player:
SPEKTRUM WARNA DONAT
Berikut akan ditampilkan spektrum warna berbentuk donat yang dibuat menggunakan Adobe Flash Player:
Poster SD Pangudi Luhur Yogyakarta
Berikut contoh poster SD Pangudi Luhur Yogyakarta yang telah dibuat menggunakan microsoft publisher:
Minggu, 08 Desember 2013
ASSURE MODEL DAN MEDIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN
PAPER ASSURE MODEL DAN MEDIA DALAM PROSES
PEMBELAJARAN
MATA KULIAH MPK-BIT
Anggota
Kelompok :
Nama
|
NIM
|
Lia Yogi
Artika |
101134 040
|
Fitria Jati
Nurjannah |
101134 115
|
Ristya Nur
Adisti |
101134 125
|
Agustiyana
Olympia V |
101134 233
|
|
|
|
|
Dosen
Pengampu :
Agnes
Herlina Dwi H
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
ASSURE
Analyze learner (menganalisis pembelajar)
Langkah yang
pertama adalah mengidentifikasi karakteristik pebelajar. Media dan teknologi
dikatakan efektif bila ada kesesuaian antara karakteristik pebelajar dengan
metode media dan karakteristik pembelajar.
Faktor yang dibahas dalam analisis pembelajar adalah sebagai berikut :
Faktor yang dibahas dalam analisis pembelajar adalah sebagai berikut :
a. General characteristict (Karakteristik Umum)
Karakteristik umum meliputi faktor-faktor usia , tingkat pendidikan , pekerjaan /posisi, kebudayaan dan sosial ekonomi. Dengan analisis pebelajar akan membantu pemulihan metode dan media pembelajaran yang sesuai .
Sebagai contoh :
pebelajar yang lemah dalam ketrampilan membaca , lebih tepat diberi media non
cetak . Jika pebelajar kurang tertarik dengan materi yang disajikan , maka
media yang tepat misalnya videotape , simulasi , atau kegiatan-kegiatan yang
berbasis teknologi . Bila pebelajar pertama kali belajar suatu konsep baru,
maka dibutuhkan pengalaman belajar langsung dan konkrit seperti karyawisata
atau latihan bermain peran (mengacu pada kerucut peran Edgar Dale )
b. Spesifik entri competencies (kompetensi tertentu)
Sebuah komponen penting dari merancang pelajaran adalah untuk mengidentifikasi kompetensi spesifik dari siswa . Kita dapat melakukan ini melalui cara-cara informal (seperti di kelas mempertanyakan) atau cara formal lebih (seperti meninjau hasil tes standar).
Tes kemampuan
awal merpakan penilaian , baik formal maupun informal , yang diperlukan. Dengan
menganalisis kemampuan yang telah dimiliki pebelajar, guru dapat memilih metode
dan media yang sesuai .
c. Learning Style (Gaya belajar)
Gaya belajar berkenaan dengan pengelompokan sifat-sifat psikologis yang menentukan bagaimana seseorang individu merasakan berinteraksi dengan dan merespon secara emosional pada lingkungan belajar .
Gardner (1999)
mengemukakan 3 jenis gaya belajar seseorang yaitu : visual , auditory , dan
kinestetik. Teori Gardner mengimplikasikan bahwa guru yang efektif perlu sadar
akan adanya gaya belajar yang berbeda di antara para pebelajar . Cara yang
terbaik untuk mengatasinya yaitu dengan memberikan variasi pembelajaran . Guru
, Perancang kurikulum , dan spesialis media harus bekerjasama mendesain
kurikulum sehingga pebelajar memiliki kesempatan mengembangkan perbedaan gaya
belajar. Variabel gaya belajar dapat dikategorikan menjadi 2 kelompok yaitu :
a. Kekuatan persepsi
a. Kekuatan persepsi
Pendukung pentingnya
variabel ini mengatakan bahwa sebagian besar pebelajar tidak mempunyai kekuatan
yang cukup untuk menangkap pelajaran melalui pendengaran dan menyangsikan
keluasan penggunaan metode guru. Pebelajar yang agak lambat belajar cenderung
menyukai pengalaman taktil atau kinestetik, duduk dan mendengarkan sukar
baginya.
b. Kebiasaan memproses informasi
Variabel ini
berkaitan dengan bagaimana kecenderungan pebelajar memproses informasi. Model
Gregore (dalam Molenda , dkk , 2005) tentang ‘gaya belajar’ yaitu 4 kategori utama pada gaya berfikir :
1. Pebelajar
kategori berurutan kongkrit , lebih suka pengalaman langsung dan penyampaian
dengan urutan yang logis . Golongan ini lebih cocok belajar dengan buku kerja,
demonstrasi, pembelajaran terprogram, dll.
2. Pebelajar
katagori acak konkrit , lebih senang pendekatan coba-coba (trial & error), membuat kesimpulan cepat dari pengalaman yang
terjadi . Golongan ini lebih suka metode-metode seperti permainan, simulasi,
discovery, dll
3. Pebelajar
kategori berurutan abstrak. Kelompok ini terampil menyandi pesan verbal dan
simbolik khususnya bila disajikan dalam urutan yang logis. Golongan ini lebih
suka membaca dan menyimak.
4. Pebelajar
kelompok acak abstrak, menunjukan kemampuannya untuk menangkap makna dan
presentasi yang disajikan, merespon nada dan gaya pembicara sebaik menangkap
pesannya . Golongan ini baik untuk belajar dalam diskusi kelompok, kuliah
dengan tanya jawab, video tape , dan televisi.
c. Faktor-Faktor Motivasional
Berbagai faktor emosional sangat berpengaruh pada perhatian terhadap sesuatu, berapa lama memperhatikan, seberapa jauh usaha memahami pelajaran, dan bagaimana perasaan ikut ambil bagian dalam kegiatan belajar. Yang membedakan aspek penting motivasi, yaitu :
1. Atensi
, berkenaan dengan apakah pebelajar merasa bahwa pembelajaran menarik dan
berguna untuk dipertimbangkan
berguna untuk dipertimbangkan
2. Relevan,
berkaitan dengan apakah pebelajar merasa bahwa pembelajaran berkaitan
dengan tujuannya
dengan tujuannya
3. Confidence,
berkenaan dengan apakah pebelajar mengharapkan kesuksesan berdasarkan pada usahanya
sendiri
4. Satisfaction,
berkaitan dengan penghargaan yang diterima pebelajar dari pembelajaran itu.
MEDIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Media berarti perantara, peralatan,
tempat, sarana, dan prasarana. Media membelajaran yaitu berbagai jenis
sumberdaya di sekolah dan lingkungan sekitar yang dapat dimanfaatkan dalam
proses pembelajaran untuk mendorong, memperjelas, dan memelihara aktivitas
belajar aktif dan produktif.
Fungsi media dalam proses pembelajaran
antara lain
1. Meningkatkan
intensitas minat dan perhatian siswa
2. Mendorong siswa menemukan makna dan kegunaan
belajar
3. Memelihara suasana belajar yang solid,
kreatif, dinamis, menyenangkan, motivasi, semangat belajar, sikap kebersamaan
4. Membuka wawasan dan peluang untuk memperdalam,
menganalisa dan mencari makna
5. Menanamkan kebiasaan belajar yang dinamis,
kreatif, dan mandiri
6. Menghindarkan siswa dari dampak negatif
keterbatasan waktu, pemahaman, dan kecepatan belajar
7. Menggantikan posisi dan kehadiran guru
8. Memelihara nuansa akademis dan pembiasaan
belajar produktif
9. Memperjelas
penyajian bahan ajar
10. Menciptakan
proses pembelajaran yang realistik dan bermakna
11. Mengatasi
keterbatasan ruang dan waktu penyajian bahan ajar
12. Meningkatkan
minat dan semangat belajar
13. Mendorong
sikap belajar dinamis dan inovatif
14. Mengatasi
dan mengakomodasi perbedaan individual
15. Menciptakan
iklim akademis
16. Membuka
kegiatan belajar yang lebih leluasa
Taksonomi
media dalam proses pembelajaran :
Dasar pemilihan media untuk pembelajaran
dilihat dari tujuan dari pembuatan media yang akan digunakan sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ada agar pembelajaran efektif dan efisien, dan juga
dapat dilihat dari ketersediaan media.
SUMBER :
Langganan:
Postingan (Atom)