Blogger Widgets

Minggu, 08 Desember 2013

ASSURE MODEL DAN MEDIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN



PAPER ASSURE MODEL DAN MEDIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN
MATA KULIAH MPK-BIT


Anggota Kelompok :
Nama
NIM
Lia Yogi Artika
101134 040
Fitria Jati Nurjannah
101134 115
Ristya Nur Adisti
101134 125
Agustiyana Olympia V
101134 233





Dosen Pengampu :
Agnes Herlina Dwi H

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013


ASSURE
Analyze learner (menganalisis pembelajar)

Langkah yang pertama adalah mengidentifikasi karakteristik pebelajar. Media dan teknologi dikatakan efektif bila ada kesesuaian antara karakteristik pebelajar dengan metode media dan karakteristik pembelajar.
            Faktor yang dibahas dalam analisis pembelajar adalah sebagai berikut :

a. General characteristict (Karakteristik Umum)
            Karakteristik umum meliputi faktor-faktor usia , tingkat pendidikan , pekerjaan /posisi, kebudayaan dan sosial ekonomi. Dengan analisis pebelajar akan membantu pemulihan metode dan media pembelajaran yang sesuai .
Sebagai contoh : pebelajar yang lemah dalam ketrampilan membaca , lebih tepat diberi media non cetak . Jika pebelajar kurang tertarik dengan materi yang disajikan , maka media yang tepat misalnya videotape , simulasi , atau kegiatan-kegiatan yang berbasis teknologi . Bila pebelajar pertama kali belajar suatu konsep baru, maka dibutuhkan pengalaman belajar langsung dan konkrit seperti karyawisata atau latihan bermain peran (mengacu pada kerucut peran Edgar Dale )

b. Spesifik entri competencies (kompetensi tertentu)

            Sebuah komponen penting dari merancang pelajaran adalah untuk mengidentifikasi kompetensi spesifik dari siswa . Kita dapat melakukan ini melalui cara-cara informal (seperti di kelas mempertanyakan) atau cara formal lebih (seperti meninjau hasil tes standar).
Tes kemampuan awal merpakan penilaian , baik formal maupun informal , yang diperlukan. Dengan menganalisis kemampuan yang telah dimiliki pebelajar, guru dapat memilih metode dan media yang sesuai .

c. Learning Style (Gaya belajar)

            Gaya belajar berkenaan dengan pengelompokan sifat-sifat psikologis yang menentukan bagaimana seseorang individu merasakan berinteraksi dengan dan merespon secara emosional pada lingkungan belajar .
Gardner (1999) mengemukakan 3 jenis gaya belajar seseorang yaitu : visual , auditory , dan kinestetik. Teori Gardner mengimplikasikan bahwa guru yang efektif perlu sadar akan adanya gaya belajar yang berbeda di antara para pebelajar . Cara yang terbaik untuk mengatasinya yaitu dengan memberikan variasi pembelajaran . Guru , Perancang kurikulum , dan spesialis media harus bekerjasama mendesain kurikulum sehingga pebelajar memiliki kesempatan mengembangkan perbedaan gaya belajar. Variabel gaya belajar dapat dikategorikan menjadi 2 kelompok yaitu :
            a. Kekuatan persepsi
Pendukung pentingnya variabel ini mengatakan bahwa sebagian besar pebelajar tidak mempunyai kekuatan yang cukup untuk menangkap pelajaran melalui pendengaran dan menyangsikan keluasan penggunaan metode guru. Pebelajar yang agak lambat belajar cenderung menyukai pengalaman taktil atau kinestetik, duduk dan mendengarkan sukar baginya.

            b. Kebiasaan memproses informasi
Variabel ini berkaitan dengan bagaimana kecenderungan pebelajar memproses informasi. Model Gregore (dalam Molenda , dkk , 2005) tentang ‘gaya belajar’ yaitu 4 kategori utama pada gaya berfikir :
1.      Pebelajar kategori berurutan kongkrit , lebih suka pengalaman langsung dan penyampaian dengan urutan yang logis . Golongan ini lebih cocok belajar dengan buku kerja, demonstrasi, pembelajaran terprogram, dll.
2.      Pebelajar katagori acak konkrit , lebih senang pendekatan coba-coba (trial & error), membuat kesimpulan cepat dari pengalaman yang terjadi . Golongan ini lebih suka metode-metode seperti permainan, simulasi, discovery, dll
3.      Pebelajar kategori berurutan abstrak. Kelompok ini terampil menyandi pesan verbal dan simbolik khususnya bila disajikan dalam urutan yang logis. Golongan ini lebih suka membaca dan menyimak.
4.      Pebelajar kelompok acak abstrak, menunjukan kemampuannya untuk menangkap makna dan presentasi yang disajikan, merespon nada dan gaya pembicara sebaik menangkap pesannya . Golongan ini baik untuk belajar dalam diskusi kelompok, kuliah dengan tanya jawab, video tape , dan televisi.

c. Faktor-Faktor Motivasional

            Berbagai faktor emosional sangat berpengaruh pada perhatian terhadap sesuatu, berapa lama memperhatikan, seberapa jauh usaha memahami pelajaran, dan bagaimana perasaan ikut ambil bagian dalam kegiatan belajar. Yang membedakan aspek penting motivasi, yaitu :
1.      Atensi , berkenaan dengan apakah pebelajar merasa bahwa pembelajaran menarik dan
berguna untuk dipertimbangkan
2.      Relevan, berkaitan dengan apakah pebelajar merasa bahwa pembelajaran berkaitan
dengan tujuannya
3.      Confidence, berkenaan dengan apakah pebelajar mengharapkan kesuksesan berdasarkan pada usahanya sendiri
4.      Satisfaction, berkaitan dengan penghargaan yang diterima pebelajar dari pembelajaran itu.
MEDIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Media berarti perantara, peralatan, tempat, sarana, dan prasarana. Media membelajaran yaitu berbagai jenis sumberdaya di sekolah dan lingkungan sekitar yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran untuk mendorong, memperjelas, dan memelihara aktivitas belajar aktif dan produktif.
Fungsi media dalam proses pembelajaran antara lain
1.      Meningkatkan intensitas minat dan perhatian siswa
2.       Mendorong siswa menemukan makna dan kegunaan belajar
3.       Memelihara suasana belajar yang solid, kreatif, dinamis, menyenangkan, motivasi, semangat belajar, sikap kebersamaan
4.       Membuka wawasan dan peluang untuk memperdalam, menganalisa dan mencari makna
5.       Menanamkan kebiasaan belajar yang dinamis, kreatif, dan mandiri
6.       Menghindarkan siswa dari dampak negatif keterbatasan waktu, pemahaman, dan kecepatan belajar
7.       Menggantikan posisi dan kehadiran guru
8.       Memelihara nuansa akademis dan pembiasaan belajar produktif
9.      Memperjelas penyajian bahan ajar
10.  Menciptakan proses pembelajaran yang realistik dan bermakna
11.  Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu penyajian bahan ajar
12.  Meningkatkan minat dan semangat belajar
13.  Mendorong sikap belajar dinamis dan inovatif
14.  Mengatasi dan mengakomodasi perbedaan individual
15.  Menciptakan iklim akademis
16.  Membuka kegiatan belajar yang lebih leluasa
Taksonomi media dalam proses pembelajaran :

















 








Dasar pemilihan media untuk pembelajaran dilihat dari tujuan dari pembuatan media yang akan digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ada agar pembelajaran efektif dan efisien, dan juga dapat dilihat dari ketersediaan media.

SUMBER :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar